 |
| salah satu angkringan. (foto: Bicara Blitar) |
Kalau dahulu hanya segelintir saja, saat ini angkringan ibaratnya warung kopi biasa yang mudah untuk dijumpai.
Menjamurnya angkringan tentu membawa dampak bagi kehidupan pertongkrongan. Apa saja dampaknya?
Angkringan tidak terlalu menarik lagi
Sudah menjadi rahasia umum saat sesuatu itu sudah ramai daya menarik yang ditawarkannya menjadi berkurang.
Dulu, saat angkringan belum menjamur, tentu angkringan menjadi bahasan tempat yang menarik.
Persaingan pasar
Setiap angkringan pasti akan berlomba-lomba menunjukkan daya tariknya. Angkringannya bisa bisa ramai dibandingkan yang lain.
Selain bersaing dengan sesama angkringan, kompetitor lain yang harus diwaspadai ialah warung kopi, kedai, ataupun coffee shop.
Lebih variatif
Menjamurnya angkringan juga membawa dampak positif bagi dunia pertongkrongan. Menu baik makanan maupun minuman menjadi lebih variatif.
Tentu tidak semua menu yang ada di angkringan ada di warung kopi, kedai ataupun coffee shop. Begitupun yang berlaku sebaliknya.
Ekonomi masyarakat
Angkringan merebak dengan cepat pada masa pandemi Covid-19. Hal tersebut lantas menimbulkan efek positif.
Karena dengan angkringan yang semakin banyak ekonomi masyarakat secara tidak langsung juga akan terbantu. Sehingga bisa mengangkat ekonomi masyarakat.
Menu yang biasa kita temui di angkringan adalah sundukan, nasi bakar, nasi langgi, wedang jahe, uritan, usus dan lain sebagainya.
Tulisan ini bisa saja berubah. Tulisan akan diperbarui secara berkala saat ada informasi terbaru yang didapatkan penulis.
