Candi Kalicilik. (foto: Bicara Blitar) |
Asal usul penamaan Kalicilik karena letak candi berada di depan Sungai dalam bahasa jawa (Kali) yang ukurannya kecil (cilik).
"Dan sungai tersebut adalah jalur lewat untuk lahar dari Gunung Kelud,” Terang Mariyadi, Juru Kunci Candi Kalicilik mengutip dari Adakitanews.com
Candi tersebut merupakan salah satu peninggalan dari zaman Majapahit. Khususnya masa pemerintahan Tribuwanatunggadewi.
Hal tersebut dipertegas pada pintu masuk candi tertulis 1271 Saka (1349 Masehi).
Bangunan Candi Kalicilik. (foto: Bicara Blitar) |
Melansir dari situs kebudayaan kemdikbud, Candi Kalicilik tersusun dari bata dan batuan andesit.
Berdasarkan temuan Arca Agastya dapat diketahui bahwa Candi Kalicilik bernafaskan agama Hindu-Siwa.
Thomas Stamford Raffles dalam History of Java menyebut Candi Kalicilik ini dengan nama Candi Genengan (Raffles, 2008:382).
Namun, mengutip kediripedia.com, fakta bahwa lokasi Candi Kalicilik sebagai tempat pendharmaan Ken Arok juga lumayan kuat.
Hal tersebut dikemukakan Prof. Dr. Agus Aris Munandar, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Departemen Arkeologi Universitas Indonesia.
Prof Munandar menyampaikannya dalam Dalam Seminar Naskah Kuno Nusantara pada tahun 2005.
Candi Kalicilik. (foto: Bicara Blitar) |
Dirinya mengatakan, bahwa adanya angka tahun yang terpahat di pintu Candi Kalicilik bisa saja hanya sebagai peringatan pemugaran.
Besar kemungkinan, bangunan itu telah berdiri sebelum Kerajaan Majapahit, yaitu di masa Kerajaan Singasari.