Pelatihan content creator. (foto: IST) |
Manager Media Network PTI, Asri Sulistyowati mengatakan, pembedahan buku putih dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada calon content creator terkait buku putih PTI.
Asri menambahkan, ada beberapa trik jitu yang ada di dalam buku putih. Buku itu hanya diberikan kepada setiap pimpinan redaksi dan editor masing-masing media.
“Intinya, saat content creator mengacu pada buku putih itu, konten yang dibuat akan bisa mendapatkan traffic secara optimal,” ujarnya.
Lebih lanjut, saat content creator tidak menaati buku putih, maka konsekuensi akan ditanggung pihak redaksi terkait.
“Saya tegaskan kembali, aturan ini harus ditaati saat resmi menjadi content creator,” tegasnya.
Asri mencontohkan, misalnya saat penggunaan foto dalam sebuah artikel. Setiap content creator harus bisa memilah foto dengan benar.
Sebelumnya, Asri juga sudah melakukan koreksi tulisan yang dikirim oleh content creator. Tulisan itu merupakan tugas yang diberikan kepada content creator.
Setiap usai menyelesaikan materi, setiap calon content creator akan menerima tugas. Tugas-tugas itu harus dikumpulkan sebagai bahan penilaian.
“Tugas-tugas ini akan dikoreksi oleh narsumber yang mengisi materi,” pungkasnya.